Awalnya dari buku yang saya tulis Mei 2013 lalu, Beat the Giant. Buku ini merupakan refleksi keresahan saya terhadap tren kian mengkhawatirkannya dominasi merek-merek global di bumi Nusantara. Di situ saya ungkapkan bahwa setidaknya dalam lima tahun terakhir, merek-merek global begitu menggebu melakukan ekspansi ke pasar Indonesia seiring tumbuh pesatnya konsumen kelas menengah. Industri demi industri, kategori demi kategori, satu-persatu mulai dikuasai oleh pemain-pemain asing: otomotif, elektronik, telekomunikasi, perbankan, farmasi, FMCG, periklanan, dst-dst.
Melalui buku tersebut saya ingin membangun kesadaran setiap anak negeRI untuk peduli terhadap isu maha penting ini. Tapi terakhir saya pikir-pikir, rupanya membangun kesadaran melalui tulisan dan buku saja tidak cukup. Karena itu kemudian saya berketetapan hati bahwa keresahan itu harus bermuara pada sebuah gerakan kongkrit. Maka bersama dengan teman-teman Twitter dan komunitas, akhirnya tergagas inisiatif @memberiID.
@memberiID adalah sebuah inisiatif yang didorong para anak negeRI yang peduli terhadap perkembangan merek lokal Indonesia khususnya di lingkungan usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri kreatif. Inisiatif ini dilandasi oleh kepedulian untuk membangun merek-merek lokal tangguh di sektor UKM/industri kreatif dalam berkompetisi di pasar global. Harus diingat, tahun 2015 kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN yang bebas dan terbuka.
Spirit of Giving
Komunitas ini sekaligus berkeinginan mulia untuk menumbuh-suburkan semangat dan budaya memberi (“spirit of giving”) di kalangan anak negeRI, sebuah semangat dan budaya yang saya yakini akan membawa Indonesia pada kondisi yang lebih baik. Spirit of giving ini diterjemahkan dalam bentuk kontribusi bukan dalam bentuk finansial atau fasilitas, tapi dalam bentuk inspirasi (inspirations/ideas), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skill).
Inisiatif ini berupaya untuk menggalang kontribusi dari para profesional yang bekerja di berbagai perusahaan besar (baik perusahaan nasional maupun asing) untuk berkontribusi menyumbangkan inspirasi, pengetahuan, dan ketrampilan yang mereka miliki kepada para pelaku UKM/industri kreatif dari seluruh pelosok negeRI. Mereka bisa berasal dari berbagai jenjang mulai dari yang terbawah supervisor, manajer, kepala divisi, direktur, bahkan yang teratas direktur utama. Kontribusi tersebut dalam bentuk memberikan sesi sharing/coaching (SC) kepada para pelaku UKM/industri kreatif.
Saya melihat, para profesional di ribuan perusahaan yang tersebar di seluruh tanah air ini merupakan “aset nasional” karena mereka memiliki ekspertis, kompetensi, dan pengalaman di berbagai bidang manajemen, yang seharusnya bisa di-share ke pihak-pihak yang membutuhkan seperti para pelaku UKM/industri kreatif. Selama ini aset itu “menganggur” karena tak ada wahana yang memanfaatkannya. Kalau potensi energi dahsyat di perusahaan-perusahaan besar itu bisa “dialirkan” ke UKM/industri kreatif, maka hal ini akan menghasilkan manfaat dahsyat bagi Merah-Putih.
Karena para profesional tersebut umumnya berasal dari besar, maka dengan inisiatif ini diharapkan akan terjadi proses transfer pengetahuan dan keahlian dari perusahaan-perusahaan besar ke UKM/industri kreatif. Proses transfer pengetahuan/keahlian ini sangat strategis agar UKM/industri kreatif bisa naik kelas menjadi pemain berkapabilitas dan berdaya saing nasional, regional, bahkan global. Diharapkan UKM/industri kreatif kita naik kelas mengikuti best practices dari perusahaan-perusahaan besar tersebut. Di sini spirit “yang besar membantu yang kecil” diharapkan terwujud.
Capacity Building
Aktivitas komunitas ini adalah capacity building dalam bentuk penyelenggaraan sesi-sesi sharing/coaching yang dijalankan secara kontinyu dimana para profesional perusahaan besar menjadi teacher/coacher dan para pelaku UKM/industri kreatif sebagai partisipan. Walaupun sesi-sesi kelas ini difokuskan untuk kalangan pelaku UKM/industri kreatif, namun tentu saja siapapun yang ingin menjadi entrepreneur bisa menjadi peserta sesi-sesi ini.
Inisiatif ini merupakan aktifitas non-profit dimana para profesional yang memberikan sesi S/C tidak mendapatkan imbalan finansial: memberikan sesi S/C di @memberiID marupakan bentuk kontribusi mereka kepada orang lain dan manifestasi dari spirit of giving. Sementara para partisipan juga tidak ditarik biaya untuk mengikuti sesi-sesi tersebut. Siapapun yang ingin menjadi entrepreneur dan peduli untuk memajukan merek UKM/industri kreatif nasional terbuka luas untuk ikut sesi-sesi tersebut.
Untuk tempat pelaksanaan sesi-sesi S/C tersebut kami akan mengetuk hati perusahaan-perusahaan untuk menyedikan ruang-ruang kelas untuk penyelenggaran sesi-sesi tersebut. Sehingga, disamping membangun spirit of giving dari para profesional tersebut, kami juga ingin membangun spirit of giving di kalangan perusahaan besar demi kemajuan UKM/industri kreatif nasional.
Para relawan komunitas ini akan mengembangkan modul-modul pengajaran yang mengacu kepada kebutuhan riil para pelaku UKM/industri kreatif di lapangan. Modul-modul tersebut mencakup berbagai fungsi dan aktivitas yang dijalankan oleh UKM mulai dari modul operasi perusahaan, keuangan, SDM, disain dan pengembangan produk, pemasaran, penjualan, pelayanan pelanggan, administrasi bisnis, hukum/legal, hak atas kekayaan intelektual (HAKI), dan sebagainya. Modul-modul ini akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan operasi UKM/industri kreatif.
Open Platform
Inisiatif ini merupakan sebuah platform terbuka (open platform), bukan kepunyaan saya atau teman-teman yang menginisiasinya. Siapapun bisa berkontribusi dan memiliki inisiatif ini sebagai sebuah “kendaraan” untuk menyelesaikan persoalan-persoalan aktual negeRI ini khususnya dalam hal membangun merek lokal yang kokoh.
Melalui wadah ini para profesional yang punya segudang ilmu dan pengalaman bisa membaginya ke para pelaku UKM/industri kreatif yang membutuhkannya. Para owner dan menajer UKM/industri kreatif bisa belajar dan mengaplikasikan ke perusahaan mereka masing-masing. Sementara para relawan bisa berkontribusi mengembangkan modul-modul, mengorganisir kelas-kelas, atau menggalang pengajar dan partisipan.
Karena itu melalui tulisan ini sekaligus saya ingin mengajak teman-teman semua untuk berkontribusi di dalam inisiatif yang bermisi mulia ini baik sebagai pengajar (para profesional), partisipan (owner/manajer UKM), maupun sebagai volunteer.
Insya Allah, sesi S/C pertama @memberiID akan diselenggarakan Sabtu, 7 September 2013 pk.09.00-12.30 di Learning Center PT.JNE, Tomang. Sesi pertama ini akan menampilkan topik: “Building a Giving Company: The More You Give, The More You Get” dengan narasumber HM Johari Zein, CEO PT.JNE dan Karman, Owner, sidjibatik.com. Sebuah Sesi yang sangat menarik, karena JNE dan Sidjibatik merupakan role model dari “the giving company” yang bisa ditiru perusahaan lain di seluruh Tanah Air. Informasinya di: www.memberi.org atau follow: @memberiID.
Yuk support! Kini waktunya kita berkontribusi untuk Merah Putih.
7 comments
semoga bisa memberi- kan yang bermanfaat bagi UKM
jam berapa mas siwo?
Jam 13 habis Jumatan
Inisiatif luar biasa, Pak!. Mudah-mudahan nanti bisa sampai ke Malang. Saya juga masih butuh banyak bimbingan, sehingga nanti saya juga bisa berbagi – multiplier effect melalui sharing ilmu dan pengalaman ya Pak?
Saya siap hadir di launcing.
[…] memecahkan (walaupun kecil) permasalahan capacity building UMKM ini. Inisiatif ini diberi nama: “Komunitas Memberi”. Inisiatif ini berupaya merangkul para profesional di perusahaan-perusahaan besar (nasional […]
[…] acara ini juga akan dilaunching Komunitas Memberi dan JNE Inspirasi, dan kita akan menggalang para relawan untuk mewujudkan misi komunitas ini, yaitu […]
[…] yang harus dikerjakan oleh teman-teman pelaku UKM peserta #KelasKetrampilan yang diadakan oleh Komunitas Memberi (@memberiID) seminggu sebelumnya […]