Wanita adalah konsumen yang sangat powerful. Survei di seluruh dunia menunjukkan, secara keseluruhan wanita menguasai 85% pembelian produk dan layanan mulai dari makanan, mobil, hingga layanan kesehatan. Wanita menguasai 93% pembelian makanan dan obat tanpa resep (OTC); 92% liburan keluarga; 91% pembelian rumah baru; 89% pembukaan rekening bank; 80% layanan kesehatan; dan 66% pembelian komputer. Karena sangat penting, baik sebagai pengambil keputusan pembelian (decision maker) maupun yang mempengaruhi (influencer), bukan rahasia lagi jika konsumen wanita menjadi incaran para pemasar
Tapi di balik potensi pasar wanita yang demikian luar biasa, terdapat challenge yang luar biasa pula, apalagi untuk konsumen wanitas kelas menengah. Di tengah daya beli yang tinggi, konsumen wanita kelas menengah (untuk singkatnya sebut saja, Woman 3000) memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi (knowledgeable) dan lebih terkoneksi secara sosial (socially-connected). Berikut adalah beberapa karakteristik dari Woman 3000 yang saya amati.
Hyper-Value Consumer
Woman 3000 adalah konsumen yang sangat value-oriented. Dia akan menghitung dengan sangat cermat seberapa dia bayar dan seberapa dia dapat. Karena value-conscious maka ia selalu ingin mendapatkan benefit produk sebanyak mungkin di satu sisi; sementara di sisi lain mengeluarkan biaya sesedikit mungkin.
Wanita adalah juga smart customer. Ia membeli produk setelah tahu betul keadaan produk yang dibelinya. Dengan teliti ia melakukan survei mengenai kualitas suatu produk sebelum ia melakukan pembelian. Ia paling suka membandingkan produk yang akan dibelinya dengan produk-produk sejenis untuk mengetahui mana di antara produk tersebut yang paling menguntungkan baginya. Dan ia suka mencari rekomendasi dan referal dari sesama konsumen wanita lain agar mendapatkan keputusan yang tepat dalam membeli suatu produk.
Dengan berkembangnya teknologi internet dan social media, kini Woman 3000 memiliki kebiasaan baru melakukan searching di internet untuk mengumpulkan informasi produk-produk yang akan dibelinya. Konsumen wanita juga mulai suka berkomunitas di situs-situs jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter untuk bisa berdiskusi dan mendapatkan rekomendasi mengenai produk-produk yang akan dibelinya.
Convenience-Seeker, Solution-Seeker
Banyak Woman 3000 tak hanya memainkan peran di sektor domestik (rumah tangga), tapi juga sektor publik (bekerja). Karena ia memiliki kesibukan luar biasa dalam mengurus dirinya, mengurus anak dan keluarga, dan mengatur pekerjaannya, sehingga ia tak punya banyak waktu luang. Karena itu Woman 3000 sangat menginginkan kepraktisan dan kemudahan (convenience-seeker).
Karena itu Woman 3000 sangat menghargai produk dan layanan yang menghemat waktu dan menyederhanakan aktivitasnya. Dengan pertimbanan ini, saya memperkirakan online shopping misalnya, akan memiliki adopsi yang cepat dan menjadi pilihan menarik bagi Woman 3000 karena memiliki keunggulan dari sisi kemudahan dan penghematan waktu. Online shopping memberikan keunggulan dibanding belanja konvensional karena membutuhkan upaya yang lebih sedikit (less efforts), menghemat waktu (time saving), dan bisa dilakukan kapanpun (shopping at anytime). Tentu saja ini terwujud ketika infrastruktur dan keamanan transaksi e-commerce di Indonesia sudah cukup memadai dan mendukung.
Tak hanya butuh convenience, Woman 3000 juga mencari solusi dari produk dan layanan yang ditawarkan kepadanya. Mereka mencari produk-produk yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, mempermudah pekerjaannya, dan menyederhanakan pikirannya. Mereka adalah convenience-seeker sekaligus solution-seeker. Challenge bagi para pemasar menjadi sangat jelas, yaitu bahwa mereka harus selalu mendengar konsumennya, mengetahui problem-problem mereka, kemudian memberikan solusi yang menyelesaikan persoalan tersebut.
Socially-Connected
Woman 3000 adalah konsumen yang sangat aktif melakukan percakapan (conversations) dan mau membangun interaksi (interactions & engagement) dengan merek. Dengan munculnya media sosial, mereka kini juga menjadi konsumen yang aktif berkoneksi dengan lingkungan sosialnya baik dengan teman, rekan kerja, maupun komunitas-komunitas dimana mereka terlibat. Koneksi tersebut dilakukan melalui blog, milis, online forum, Facebook, Twitter, BBM Group, LinkedIn, Foursquare, dsb. Kalau dulu koneksi dengan teman dilakukan secara offline melalui arisan atau kumpul-kumpul di mal, maka kini koneksi juga bisa dilakukan secara online selama 24 sehari 7 hari seminggu.
Woman 3000 aktif bersosialisasi dan berkoneksi melalui media sosial dengan berbagai tujuan. Ada yang sebatas untuk kesenangan (have fun), tapi ada juga yang bertujuan untuk menjalin hubungan dengan teman atau keluarga; meng-update informasi agar tidak ketinggalan dari orang lain; berbagi pengetahuan dan pendapat; mencari nasihat dan rekomendasi dari sesama teman; dan sebagainya. Karena social connection yang kuat ini Woman 3000 semakin powerful dalam berhadapan dengan merek. Mereka bisa dengan mudah menyebarkan berita mengenai merek baik berita baik maupun buruk kepada orang lain melalui blog, Facebook, Twitter, ataupun BBM Group
Dengan maraknya tablet (dari iPad hingga tablet murah dari Cina) Woman 3000 adalah pengunduh aplikasi (apps) yang sangat intens. Mereka mengunduh majalah, e-book, games, musik, video, entertainment, dan beragam aplikasi yang berguna untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan mereka. Bagi yang sudah punya anak, mereka mengunduh berbagai aplikasi edukasi, pengetahuan, atau games yang positif untuk perkembangan anak-anak mereka. Karena itu tak mengherankan bahwa Woman 3000 adalah konsumen yang “haus” broadband.
Percaya saya: Women 3000 are the MOST POWERFUL customers in the era of Consumer 3000. Don’t miss them!!!
3 comments
Ckckkck…surga emang ada ‘ ditelapak tangan ‘ wanita…*mawas Ah*
[…] Flexibility Is Everything Bagi kalangan ibu-ibu (saya sebut Woman 3000) pilihan menjadi amfibi sebagai persiapan untuk menjadi full entrepreneur menjadi sangat menarik […]
[…] Flexibility Is Everything Bagi kalangan ibu-ibu (saya sebut Woman 3000) pilihan menjadi amfibi sebagai persiapan untuk menjadi full entrepreneur menjadi sangat menarik […]